|
BERIKAN PIPI KIRIMU
Perkataan Yesus dalam renungan kita kali ini bukan berarti melarang adanya pembelaan
diri. Teman saya, seorang pemuda Kristen, baru-baru ini diserang oleh 2 orang tidak
dikenal. Masalahnya, tanpa disengaja teman saya telah memotong jalan mobil kedua orang
tadi, sehingga mereka kemudian mengikuti, menghentikan mobilnya, lalu
memukulinya. Sebenarnya, teman saya ini berniat untuk meminta maaf, namun sayang mereka tidak memberinya
kesempatan. Karena itu dengan keahliannya sebagai mantan petinju dan dalam kondisi yang sangat prima, teman saya mengalahkan kedua orang ini dalam sekejap
mata. Saya yakin ia tidak bersalah karena membela diri. Lalu apa yang Yesus maksud dengan penamparan itu ? Bagaimana harusnya bersikap apabila dihina orang ?
Hal ini dapat digambarkan
sbb: suami-istri Christian (nama samaran) mempunyai seorang tetangga yang secara terang-terangan menyatakan kebenciannya kepada orang-orang
gereja. Dengan sengaja ia membuang sampah di depan rumah suami-istri tersebut. Akan tetapi dengan sabar mereka membersihkan sampah itu dan tetap bersikap
ramah.
Walaupun sang tetangga tetap menunjukkan sikap permusuhan, namun suami-istri Christian ini tak henti-hentinya bersikap baik kepada
mereka. Pada saat si tetangga sedang berlibur ke luar kota, tanpa diminta, Pak Christian membersihkan halaman rumah tetangga mereka
itu. Pak Christian telah memberikan 'pipi kiri'nya dengan membalas kejahatan dengan
kebaikan. Dan akhirnya, sikap si tetangga pun berubah. Ia bahkan berterima kasih karena mereka telah membersihkan halaman rumahnya dan sejak itu mereka tidak mengganggu pasangan
itu.
Apakah yang Anda lakukan bila Anda mempunyai seorang tetangga seperti itu ?
Membalas hanya akan membuat Anda sejajar dengan
musuh. Mengampuniu membuat Anda menang atasnya.
|
|